REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Terbatasnya lahan penampungan sampah TPA Cipayung, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mulai memikirkan solusi menghadapi pembuangan sampah. Mengatasi hal ini, Pemkot Depok akan menambah pembangunan 15 unit pengolahan sampah (UPS) pada 2012 mendatang.
Rencananya, 15 UPS yang akan dibuat masih akan ditambahkan dengan pembangunan tiga UPS sisa pembangunan 2009 yang belum sempat dibangun, dan satu UPS sisa pembangunan 2008. Sehingga total UPS yang akan dibangun pada 2012 sebanyak 19 UPS.
Penambahan UPS terkait dengan terbatasnya lahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, yang akan mencapai puncak dan tidak bisa lagi menampung sampah Kota Depok pada 2012. Karenanya Pemkot Depok berusaha agar TPA Cipayung tetap dapat berfungsi dengan semestinya.
Penyebab terbatas lahannya TPA Cipayung karena selama ini, sampah yang masuk ke TPA itu merupakan sampah dari sumber yang langsung dibuang. Sedangkan sampah yang diangkut dari UPS cenderung lebih sedikit. Hal ini dikarenakan sampah yang melewati UPS telah dipilah-pilah terlebih dahulu.
Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok, cakupan pengelolaan sampah di Kota Depok hingga 2011 mencapai 38 persen. Di mana sebanyak 28 persen masih diangkut oleh gerobak sampah, yang kemudian dibawa ke TPA Cipayung. Dan baru 10 persen yang dikelola dalam UPS. "Pada 2012, target pengelolaan sampah 47 persen," ujar Kepala DKP Kota Depok, Ulis Sumardi.
Pemkot Depok, lanjut dia, akan mempertahankan pengangkutan sampah ke TPA sebanyak 1.200 m3 per hari. Selebihnya, pengolahan sampah pada skala kawasan dititikberatkan pada peningkatan pengelolaam sampah berbasis UPS. Saat ini, pengelolaan sampah UPS baru 375 m3 dan rencananya harus mencapai angka 2.125 m3 untuk bisa mengatasi sampah.