REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan penambahan penduduk pada tahun 2012 tidak melebihi angka 10 persen dari total penduduk Jakarta tahun 2011 sebanyak 9,6 jiwa.
Untuk itu, Pemprov DKI akan berupaya keras menekan pertumbuhan penduduk di ibukota tidak melebih angka populasi 960 ribu jiwa pada tahun depan.
"Pemprov DKI sangat optimis untuk menekan jumlah penduduk di DKI Jakarta di bawah 10 persen dari jumlah penduduk sekarang. Optimisme terihat dari angka kelahiran di ibukota mengalami penurunan setiap tahun," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB (BPMPKB) DKI Jakarta, Asep Syarifudin, di Jakarta, Kamis (29/12).
Berdasarkan Survey Demograsi Kesehatan Indonesia (SDKI), kata Asep, TFR atau total rata kelahiran anak di DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 2,10. Angka ini berhasil diturunkan pada tahun 2011 menjadi 1,90.
TFR DKI jauh lebih rendah dari TFR Nasional yang mencapai 2,6. Sedangkan target penurunan TFR DKI di tahun 2012 harus mencapai angkat 1,8.
"Jika TFR mampu diturunkan menjadi 1,80 di tahun 2012 dan dapat terus dipertahankan, maka tujuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2007-2012 sudah tercapai dengan baik," ujarnya.
Penyelenggaraan, lanjut Asep, Program Kependudukan dan KB sepanjang tahun 2011 membuahkan hasil menggembirakan yakni BPMPKB telah mampu dan sanggup melampui Prakiraan Permintaan Masyarakat (PPM) atau target yang diberikan Badan Kependudukan dan KB Nasional (BKKBN).
Misalnya, peserta KB baru terealisasi sebesar 501.787 akseptor atau 113,64 persen dari target sebanyak 441.556 peserta. Dari jumlah tersebut, ada peserta KB pria sebanyak 37.146 akseptor atau 126,16 persen dari target hanya 29.443 akseptor.
Juga telah terbentuk sebanyak 243 kelompok Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KKR) atau 100,83 persen dari target 241
kelompok.
Lalu terdapat 43.116 keluarga Balita yang memiliki balita aktif atau 119,27 persen dari target 36.149 keluarga. Juga terdapat 88 kelompok Bina Keluarga Balita Percontohan, 44 kelompok Bina Keluarga Remaja, dan 44 Kelompok Bina Keluarga Lansia.
Selain itu kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) sebanyak 821 kelompok dari target hanya 804 keluarga juga berhasil ditingkatkan.
Serta meningkatkan prosentasi pasangan usia subur (PUS) Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 yang tergabung dalam UPPKS yang menjadi peserta KB sebesar 92,67 persen atau 100,95 persen dari target sebesar 91,80 persen.
"Berbagai cara dan upaya strategis sudah dilakukan untuk menjaring peserta KB baru. Semua fasilitasi dan sarana pelayanan kesehatan yang ada telah disiapkan dan dikembangkan menjadi sentra pelayanan KB gratis," jelasnya.
Ia menambahkan, BPMPKB DKI telah menjalin kerja sama dengan puskesmas di tingkat Kecamatan dan Kelurahan, RSUD dan RS TNI/POLRI serta RS swasta yang digunakan PUS untuk mendapatkan pelayanan KB secara gratis. "Pemprov DKI mengalokasikan anggaran untuk program pelayanan KB gratis sebesar Rp12 miliar pada tahun 2011," tambahnya.