Jumat 23 Dec 2011 13:25 WIB

Ketinggalan Pesawat, Penumpang Batavia Air Menginap di Bandara

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Johar Arif

REPUBLIKA.CO.ID, NEGLASARI -- Riyafmi (53 tahun) hanya bisa duduk lemas saat menghampiri Posko Natal dan Tahun Baru, Jumat (23/12).

Kepada petugas bagian informasi di Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno Hatta, sambil mengusap air matanya dengan handuk, ia menceritakan dirinya menginap di area tersebut sejak semalam, Kamis (22/12).

Ia tertinggal pesawat Batavia Air tujuan Batam dengan nomor penerbangan Y6-577. Pesawat tersebut sedianya terbang pukul 16.10 WIB, namun mengalami delay hingga dua kali arena gangguan sistem komputer maskapai. Delay pertama terjadi 20 menit. Karena masih terjadi gangguan, delay terjadi kembali selama satu jam.

Ia menceritakan, petugas mengumumkan keberangkatan pukul 17.42. Ia minta izin kepada petugas untuk mencari makan. Petugas akhirnya mengizinkan asal tidak lebih dari 30 menit. "Saya makan nasi bungkus tak lebih dari 30 menit," ujar wanita asal Padang tersebut. Nasi bungkus tersebut langsung dibuang karena pesawat keburu tinggal landas. Tiket pesawat miliknya pun sudah disobek oleh petugas gate.

Hingga kini, Riyafmi masih berada di Posko Natal dan Tahun Baru. Ia sudah mengadu ke kantor Batavia Air tetapi tidak ada solusi. Ia juga sudah mengadu ke OIC (Officer in Charge) dan diberi uang Rp 50 ribu. Bersamanya ada juga tiga orang yang tertinggal.

Riyafmi hanya sendirian di bandara. Barang bawaannya sudah sampai di Batam. Ia berencana untuk menengok anaknya di Batam yang sedang sakit mata.

Public Relations Batavia Air Elly Simanjuntak mengatakan mungkin petugas kewalahan akibat gangguan sistem komputer. "Seharusnya penumpang lebih aktif," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (23/12).

Menurutnya, berdasarkan prosedur, penumpang yang tertinggal pesawat hanya mendapatkan refund sebesar lima persen. Jika sudah check in penumpang tidak bisa mendapatkan penggantian tiket baru.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement