REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Banyaknya pohon yang tumbang akibat diterpa angin kencang pekan lalu mengindikasikan kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI selama ini. Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta, Ubaidillah, jumlah pohon yang tumbang dapat menjadi bukti jika Distamkam DKI lalai melakukan pemetaan pohon rawan tumbang di Jakarta.
“Mapping saja tidak becus, bagaimana mungkin memfasilitasi atau merawat pohon yang ada?” ujar Ubaidillah, Ahad (15/1). Ia menuturkan, jika pemetaan pohon rawan tumbang sudah dilakukan, pihak Distamkam dapat menginventarisir pohon yang rawan tumbang, untuk kemudian ditindaklanjuti. Namun kenyataannya, karena data pohon rawan tumbang saja tak punya, ketika hujan disertai angin kencang datang, pohon-pohon pun jadi banyak yang bertumbangan.
Terlebih sampai menyebabkan munculnya korban meninggal. Persoalan ini, dituturkan Ubaidillah merupakan indikasi kelalaian yang begitu jelas. “Distamkam harusnya mendapatkan sanksi yang tegas, secara hukum,” kata Ubaidillah.
Tak hanya itu, pihak Distamkam DKI juga dituturkannya seolah tak serius menangani ganti rugi korban pohon tumbang yang meninggal, karena hanya memfasilitasi pihak asuransi, dan membantu biaya pemakaman yang sudah jelas-jelas gratis.
Menurutnya, kinerja Distamkam DKI mustinya dapat menjadi tolok ukur bagi daerah lain untuk mengelola pohon yang ada di wilayah mereka. “Kalau ngurus pohon saja enggak becus bagaimana mau ngurus yang lain?” kata Ubaidillah.