REPUBLIKA.CO.ID, RAWAMANGUN - Razia bajaj akan digelar secara rutin, sama seperti razia angkot dan metromini. Razia bajaj tidak hanya surat-surat saja, tapi juga fisik kendaraan.
Wacana penghancuran bajaj bodong serius dilakukan oleh aparat. "Razia bajaj akan digelar rutin berselingan dengan angkot" ujar Mirza Aryadi Soelarso, Kepala Dishub Jakarta Timur, selasa (17/1). Menurut Mirza, razia bajaj dilakukan berselingan sesuai dengan permintaan Dinas Perhubungan Pusat Jakarta.
Dalam razia bajaj yang digelar serentak di 5 wilayah kemarin, senin (16/1), di Jakarta Timur terjaring 22 bajaj. Seluruh bajaj yang terjaring masih bajaj warna oranye, yakni menggunakan bahan bakar bensin.
Sebanyak 10 bajaj masuk dalam daftar stop operasi, dan 12 bajaj lainnya ditilang namun masih boleh beroperasi. 12 bajaj yang lolos stop operasi dikarenakan kondisinya masih layak pakai, seperti lampu masih menyala dan surat-surat yang lengkap.
Jumlah bajaj di Jakarta Timur yang aktif beroperasi mencapai 2811 unit.Untuk Jakarta Timur, razia bajaj akan digelar disekitar Rawamangun.
Dalam hal peremajaan angkutan, bajaj masih tetap dalam daftar. "Peremajaan masih tetap dilakukan" lanjut Mirza. Namun untuk lebih jelas mengenai peremajaan, Mirza mengatakan, Dishub Pusat yang lebih relevan memberikan jawaban.