REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu keluarga korban dari Wawan Hermawan (22), Dody sang keponakan menyayangkan pemberitahuan yang sangat lama dari pihak kepolisian. Kecelakaan mini bus xenia di Jakarta Pusat Ahad (22/1) pagi jam 10.30 ini baru ia ketahui jam 17.00 WIB.
"Kami termasuk yang terakhir dihubungi," ujarnya. Kekecewaan Dody pun cukup beralasan, karena hingga jam 22.00 WIB ia baru mengurus administrasi pengambilan jenazah di Polsek Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Padahal kedua oran tua Wawan minta segera diurus pemulangan jenazah pada malam ini juga. "Orangtua mas Wawan meminta besok sudah dikuburkan," jelasnya. Ketika ia dihubungi pihak kepolisian sore tadi, ia memang sempat Syok. apalagi kejadiannya sudah sejak pagi.
Pria 19 tahun ini sempat bingung harus bagaimana, karena hanya Wawan lah satu-satunya tempat ia bergantung di Jakarta ini. "Saya di Jakarta ikut mas Wawan," ucapnya.
Ketika ia mengetahui sang sepupu tewas kecelakaan, ia pun langsung meminta tolong kepada sahabat kerja Wawan. Dan seketika itu juga ia menghubungi kedua orang tua Wawan. Ia menjelaskan betapa kagetnya kedua orang tua Wawan mendengar putra kesayangannya sudah tiada. "Masya Allah, Wawan!," pekik si Ibu ketika dihubungi Dody lewat Hp, Dody menirukan.
Sontak Aam sang Ibu pun menangis yang terdengar melalui Hp Dody. "Dody, malam ini juga diurus untuk kepulangannya," ucap Kardi, Ayah Wawan.
Menurut Dody, kenapa kedua orang tuanya sangat sedih. Karena Wawan adalah anak kesayangan Bapak dan Ibunya. Wawan ini, jelas Dody, penurut dan paling dekat dibanding ketiga saudaranya yang lain, yang merantau ke Sumatra.