REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sehari sudah berlalu, usai kecelakaan maut yang merenggut sembilan nyawa di kawasan Tugu Tani, Cikini, Jakarta Pusat.
Namun, hingga saat ini, belum terlihat insiatif sedikit pun dari keluarga pengendara mobil Xenia yang menjadi tersangka, untuk sekadar meminta maaf atau melakukan komunikasi ke pihak korban.
Menurut salah seorang korban, yang tak hanya mengalami luka-luka, tetapi juga kehilangan putranya, Teguh Hadi Purno, sampai pukul 17.00 WIB sore tadi, belum ada satu pun keluarga tersangka yang menghubunginya.
"Belum ada komunikasi. Saya juga nggak mau kalau hanya bicara atau dihubungi melalui telepon atau SMS (layanan pesan singkat) saja. Saya ingin bertemu langsung," ujar Teguh, saat ditemui di RSPAD, Jakarta Pusat, Senin (23/1).
Teguh, yang ditemui saat sedang menunggu istrinya yang terbaring lemah usai operasi pengangkatan limfa menuturkan, ia dan keluarga besarnya berharap keluarga Apriyani dapat datang menemuinya dalam waktu dekat ini.
Saat ditanya tuntutan apa yang kiranya akan disampaikan ketika memiliki kesempatan bertemu keluarga Apriyani? Pria berusia 31 tahun yang mengalami luka pada kepalanya ini hanya tersenyum miris. Ia mengaku saat ini tak menginginkan apa-apa. Teguh berpendapat, untuk masalah hukuman yang akan diberikan kepada tersangka, semua ia serahkan ke pihak kepolisian.
"Yang penting, dari pihak keluarga tersangka ada yang bertanggungjawab. Mengenai tanggungjawabnya dalam bentuk apa, nanti biar dibicarakan bersama-sama dengan keluarga besar korban yang lain. Karena yang menjadi korban bukan hanya keluarga saya saja," kata Teguh.