REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Musim penghujan yang masih berjalan hingga Maret 2012 ini tidak hanya membuat penyakit berperantara nyamuk seperti DBD atau Chikungunya kiat bejangkit. Genangan air akibat banjir pada musim penghujan dapat pula menyebabkan penyakit Leptospirosis, yang dipicu dari kencing air tikus mengandung bakteri patogen.
“Daerah yang kemungkinan banjir wajib waspadai Leptospirosis. Jika air yang tergenang bercampur dengan air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira maka bisa menyebabkan penyakit Leptospirosis pada manusia,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Tri Utami pada Republika Kamis (26/1).
Leptospirosis, lanjut Tri, adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berada dalam air kencing tikus. Selain tikus, bakteri Leptospira bisa juga ditemukan dalam air kencing mamalia lainnya seperti kambing, sapi, kuda, dan babi.
Manusia pun dapat menjadi perantaranya. Air tergenang yang mengandung bakteri Leptospira kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit yang terbuka. “Jadi perantaranya dua yaitu air menggenang yang mengandung bakteri Leptospira dan kontak dengan kulit yang terbuka,” ujar Tri.
Demam, mata merah, nyeri pada betis, dan badan bewarna agak kekuning-kuningan merupakan gejala penyakit Leptospirosis. “Ciri utamanya adalah rasa pegal pada tungkai kaki terutama di betis, “ ujar Tri.
Tri pun menambahkan penyakit Leptospirosis tidak menyebabkan kematian namun penanganannya dilakukan sesuai dengan gejala“Penyakit ini tidak lantas menyebabkan kematian. Tergantung kondisi daya tahan tubuh manusia yang terinfeksi. Pengobatannya pun disesuaikan dengan gejala,” ujar Tri.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook