REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terkait pernyataannya di Tabloid C & R pada edisi 700 Tahun XIV, Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya Komjen Pol (Purn) Makbul Padmanegara meminta artis Shinta Bachir untuk mengklarifikasi dan meminta maaf.
"Kami mewakili Pak Makbul agar Shinta Bachir mengklarifikasi dan menarik pernyataan tersebut dan meminta maaf di media," kata Kuasa Hukum Makbul Alfons Loemau di Jakarta, Senin (30/1).
Pada tabloid itu di halaman tiga dengan judul 'Misteri Pengakuan Shinta Bachir', disebutkan 'Ia mengaku diteror hendak dibunuh oleh seorang purnawirawan jenderal polisi berbintang tiga, yang disebutnya sebagai mantan Kapolda Metro Jaya.'
Alfons menambahkan di situ juga disebutkan 'argumentasi ini rupanya tak membuat mantan perwira tinggi lulusan Akabri Kepolisian 1974 itu legowo'. "Pak Makbul adalah seorang purnawirawan jenderal polisi berbintang tiga mantan Kapolda Metro Jaya lulusan Akabri Kepolisian tahun 1974," tuturnya.
Alfons menyatakan bahwa kliennya adalah seorang yang mempunyai reputasi yang sangat baik dan mempunyai jasa terhadap bangsa dan negara RI. "Dan klien kami tidak mengenal dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan saudari Shinta Bachir," kata Alfons menjelaskan.
Hal tersebut terkait pernyataan Shinta mengenai adanya teror yang dilakukan oleh mantan perwira tinggi Polri dan ia pun mengatakan adanya hubungan khusus dengan jenderal tersebut. Namun Shinta juga tidak pernah menyebutkan nama dari mantan Kapolda Metro Jaya yang pernah dekat dengannya.