REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebocoran tangki solar dalam tanah yang diduga dimiliki PT Pasri Utama berpotensi mencemari Sungai Ciliwung yang melintas di sekitar lokasi kebocoran. Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor, Dadang Ruchyana, mengatakan pihaknya telah meninjau lokasi pencemaran dan mendapat beberapa temuan.
"Dugaan semetara adalah pencemaran memang bersumber dari perusahaan tersebut. Tapi untuk membuktikannya, itu diperlukan data-data otentik," kata Dadang.
Berdasarkan hasil inspeksi, Dadang mengatakan PT Pasri Utama diduga melakukan penimbunan solar dalam jumlah besar. Jumlah solar yang ditimbun itu mencapai 50 ribu liter. "Itu untuk persediaan selama lima tahun," ujar Dadang.
Dengan temuan ini, Dadang khawatir pencemaran akan terus berlanjut. Tidak hanya mengancam sumur warga, namun pencemaran solar juga berpotensi mencemari aliran sungai Ciliwung yang melintas di lingkungan kampung Pulo Armin.
Dadang berharap Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bogor segera menindaklanjuti temuan tersebut. Ini karena dampaknya dapat menimpa banyak orang. "Kita juga berharap pemerintah memberikan hukuman terhadap pihak yang bersalah apabila nantinya sudah ada bukti yang meyakinkan."