REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Suara azan maghrib tak dipedulikan oleh puluhan buruh Tangerang yang berkumpul di kantor kemenakertras, Rabu (1/2). Puluhan buruh yang menunggu hasil perundingan sejak pukul 12.00 terlihat emosi.
Mereka nyaris menerobos ruang rapat. Beruntung, tak terjadi kericuhan. Massa berteriak dari luar ruangan rapat di gedung utama kemenakertrans lantai 2 dan menyanyikan lagu buruh 'Internasionale'.
Meskipun perundingan baru dimulai 15.00, banyak yang sudah datang sejak pukul 10.00. Begitu maghrib tiba, mereka berteriak meminta perwakilan mereka yang sedang berunding membahas kenaikan Upah Minimum Kabupaten segera keluar dan menyampaikan hasil yang diperoleh.
Massa yang datang mencapai total hampir 200 lebih orang. Ansi Lanto, salah seorang buruh dari gabungan serikat pekerja merdeka indonesia (Gaspermindo) mengungkapkan dari kabupaten, yang terdata 50 orang yang akan ikut berunding. Dari kota, 100. Dari tangsel 50. "Tapi jumlah yang menyusul kita nggak tau, jadi mungkin lebih," ujar dia.