REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG -- Solusi sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum juga terselesaikan. Terlebih pasca Pemerintah Kabupaten Tangerang menarik 40 truk sampah miliknya, Tangsel menjadi kekurangan armada untuk mengangkut sampah.
Tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) semakin memperparah permasalahan volume sampah yang terus menggunung setiap harinya. Keberadaan TPA Cipeucang diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Namun, pengoperasian TPA Cipeucang hingga saat ini masih terkendala lahan.
“Untuk Cipeucang, kita memang masih kesulitan lahan. Saat ini belum ada 10 hektar, baru dua hektar saja,” ujar Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany Wardana, kepada Republika.
Airin pun menambahkan sistem dan manajemen TPA Cipeucang harus diperhitungkan secara benar. Bahkan, setiap lubang untuk sanitary landfill harus dihitung secara tepat agar menghasilkan sistem dan manajemen yang baik pula.
“Perhitungan harus akurat agar jangan sampai TPA yang seharusnya bisa digunakan 10 tahun itu hanya bisa digunakan satu tahun,” ujar Airin.
Meskipun terkendala lahan, Airin menegaskan TPA Cipeucang dapat beroperasi secepatnya. “Tahun ini TPA Cipeucang akan mulai beroperasi,” ujar Airin.