REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak para pengumpul besi datang mengumpulkan besi-besi sisa kebakaran untuk dijual. Warga pun menjual sisa-sisa besi dan seng miliknya kepada para pengumpul tersebut.
Kebakaran besar yang terjadi di Jl. Lautze, Jakarta Pusat, nyatanya tak selalu meninggalkan duka. Kejadian ini justru membawa keuntungan bagi para pengumpul besi tak terkecuali korban.
Juleha (62), salah seorang pemulung yang berasal dari Pancoran, langsung datang ke lokasi kebakaran. Ia bersama sang suami dan puluhan pemulung lainnya sengaja datang untuk mengais besi dan paku-paku sisa kebakaran.
"Lumayan bisa dijual ke pengumpul," ujar Juleha kepada Republika, Rabu (8/2).
Jika beruntung, Juleha bisa menemukan sisa barang berharga milik korban. Jika tidak, paku dan besi bekas bisa menjadi tambahan penghasilannya. Harga paku dan besi bekas bisa mencapai Rp 2.000 per kilogram. Paling tidak dalam sehari, uang sebesar Rp 50.000 bisa mereka bawa pulang.
Tak hanya itu, beberapa pengumpul besi pun memanfaatkan momen tersebut. Mereka membeli puing-puing besi dan seng milik warga korban kebakaran. Harga yang ditawarkan beragam dari Rp 100- 800 ribu.
Hal ini sedikit menjadi angin segar bagi para korban. Rojali, salah satu korban, mengatakan bahwa ia sedang melakukan penawaran dengan para pengumpul besi. " Lumayan daripada kebuang begitu saja. Ini lagi ditawar, saya sih maunya satu juta-an," ujar Rojali.