Rabu 08 Feb 2012 14:54 WIB

Pedagang Stasiun Digusur demi Warung Kopi Modern

Rep: mg01/dhevin/ Red: Didi Purwadi
Sebuah lokomotif kereta api keluar dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/1). (Republika/Wihdan Hidayat)
Sebuah lokomotif kereta api keluar dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (23/1). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pedagang di tiga stasiun besar Jakarta (Gondangdia, Cikini dan Juanda) menggelar aksi demonstrasi menentang kebijakan PT KAI. Ratusan pedagang yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pedagang Stasiun Layang itu menolak rencana PT KAI yang berencana menggusur mereka dari stasiun.

Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Balai Kota Jakarta dan Departemen Perhubungan.

''Tujuan pemerintah ingin menggusur lahan kami karena pemerintah ingin membangun sebuah warung kopi modern,'' ujar Sony, salah satu pedagang yang tergabung dalam Aliansi Serikat Pedagang Stasiun Layang, Rabu (8/2). ‘’Padahal, para pedagang di sini sudah membayar uang sewa setiap  bulannya sesuai kesepakatan.''

Para pedagang menginginkan agar kios dan lapak tempat mereka berdagang tidak digusur. Mereka menunutut agar pemerintah dalam hal ini PT KAI membatalkan rencana penggusuran.

Aksi bermula dari depan Stasiun Cikini sekitar pukul 08.00 WIB. Usai melakukan aksi di depan kantor balaikota DKI, ratusan pedagang ini melakukan orasi di depan kantor Departemen Perhubungan sambil melakukan aksi tidur di pinggir jalan di tengah teriknya matahari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement