REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arena bermain anak di mall dan pusat perbelanjaan sangat beragam dan mempunyai daya tarik tersendiri. Namun di balik semua itu, keamanan dan keselamatan anak terabaikan.
"Aspek keamanan anak tidak diperhatikan," ujar Sudaryatmo, Ketua Anggota Harian YLKI, dalam konferensi pers di kantor YLKI, Jakarta Selatan, selasa (14/2).
Hasil observasi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di 5 wilayah DKI Jakarta membuktikan bahwa banyak arena bermain yang tidak aman dan beresiko bagi anak. Dari 10 mall yang dilakukan observasi, YLKI menemukan arena bermain memiliki beberapa resiko yakni dari segi fisik permainan dan penataan ruang.
Dari segi fisik permainan seperti permainan mandi bola, banyak bola yang sudah kempes. Jumlah bolanya pun sedikit. Fisik permainan tidak terawat dan tidak bagus seperti cat terkelupas dan jok kursi sudah kempes.
Hasil observasi juga membuktikan bahwa kabel-kabel yang menjulur itu tidak dirapikan dengan baik. Kabel-kabel hanya ditutup dengan paralon dan diberi selotip hitam. "Anak-anak bisa tersandung," lanjutnya.
Dari segi ruangan pun, tempat bermain anak kurang luas dan besar. Bahkan di beberapa mall, arena bermain anak dibuat terpisah.
Pihak YLKI sudah melakukan komunikasi dengan pihak mall dan pusat perbelanjaan. "Tinggal menunggu hasil saja, ada perkembangan atau tidak" lanjut Sudaryatmo.