REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Menyusul ambruknya jembatan bambu yang menghubungkan Kecamatan Ciampea dan Dramaga pada Ahad (19/2) kemarin, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendata jumlah dan kondisi jembatan bambu yang ada.
Jembatan yang terbuat dari bambu umumnya berdiri atas inisiatif warga. Jembatan macam ini memang banyak ditemui dan diandalkan oleh warga untuk melintas di sejumlah pemukiman warga di beberapa daerah di Jawa Barat.
“Kita tidak tahu pasti jumlahnya (jembatan bambu). Saat ini masih fokus pada penyelematan korban jembatan ambuk yang masih hilang,” ujar Camat Ciampea Juanda, Dimansyah, Senin (20/2). Pemerintah, kata Dimansyah, sebelumnya telah melarang warga untuk tidak menggunakan jembatan bambu.
Sementara itu guna mencegah kejadian yang sama terulang, Direktur Tanggap Daruat Badan Nasional Penanggulkangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto mengatakan akan segera menginventarisasi jembatan bambu yang ada.
“Kita harus tahu jumlah dan bagaimana kondisinya,” jelasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, setidaknya 10 orang yang didominasi anak-anak terbawa arus setelah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Ciampea dan Dramaga ambruk. Kondisi jembatan yang sudah lapuk diduga menjadi penyebab ambruknya jembatan.