Senin 20 Feb 2012 15:05 WIB

Pemerintah akan Data Jembatan Bambu yang Ada

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hazliansyah
jembatan Cidua di Desa Cibanteng, Ciampea, Bogor yang ambruk pada Ahad (19/2) kemarin.
Foto: vivanews.com
jembatan Cidua di Desa Cibanteng, Ciampea, Bogor yang ambruk pada Ahad (19/2) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Menyusul ambruknya jembatan bambu yang menghubungkan Kecamatan Ciampea dan Dramaga pada Ahad (19/2) kemarin, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendata jumlah dan kondisi jembatan bambu yang ada.

Jembatan yang terbuat dari bambu umumnya berdiri atas inisiatif warga. Jembatan macam ini memang banyak ditemui dan diandalkan oleh warga untuk melintas di sejumlah pemukiman warga di beberapa daerah di Jawa Barat.

“Kita tidak tahu pasti jumlahnya (jembatan bambu). Saat ini masih fokus pada penyelematan korban jembatan ambuk yang masih hilang,” ujar Camat Ciampea Juanda, Dimansyah, Senin (20/2). Pemerintah, kata Dimansyah, sebelumnya telah melarang warga untuk tidak menggunakan jembatan bambu.

Sementara itu guna mencegah kejadian yang sama terulang, Direktur Tanggap Daruat Badan Nasional Penanggulkangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto mengatakan akan segera menginventarisasi jembatan bambu yang ada.

“Kita harus tahu jumlah dan bagaimana kondisinya,” jelasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, setidaknya 10 orang yang didominasi anak-anak terbawa arus setelah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Ciampea dan Dramaga ambruk. Kondisi jembatan yang sudah lapuk diduga menjadi penyebab ambruknya jembatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement