Selasa 21 Feb 2012 21:25 WIB

Tawuran Preman di Cilincing Ternyata Ulah Suporter Sepak Bola

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, CILINCING - Tawuran terjadi di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (21/2). Polsek Cilincing dibantu Polsek Tanjung Priok dan Koja mengerahkan sepuluh mobil polisi untuk mengatasi tawuran tersebut.

Sepuluh mobil polisi terlihat berada di lokasi tawuran. Beberapa polisi mengerahkan pistol untuk memberi peringatan. Selang cukup lama, tawuran pun berhasil diatasi.

Menurut salah seorang polisi Kali Baru yang tengah bertugas, Mandor, tawuran terjadi antar pendukung bola. Setiap kali Pesitara kalah, tawuran acap kali terjadi. "Antar Sporter bola. Mereka pulang dari pertandingan bola di Stadion di Kelapa Gading. Selesai, pulangnya tawuran," ujarnya kepada Republika.

Pihak polisi Kali Baru, menurutnya, kewalahan hingga meminta bantuan dari Tanjung Priok dan Koja. Mereka pun hingga menggunakan senjata untuk mengatasi tawuran tersebut.

"Bukan tembak. Itu untuk kasih peringatan saja supaya minggir," tuturnya. Apalagi, katanya, yang terlibat tawuran membawa senjata tajam seperti bacok, dan sebagainya.

Sebelumnya, salah seorang sopir angkot dari arah Cilincing menuturkan terjadi baku tembak saat tawuran berlangsung. "Awas di sana ada tembak-tembakan," ujarnya memperingatkan kendaraan dari arah Tanjung Priok menuju Cilincing. Tawuran tersebut mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Tanjung Priok, mulai dari Mambo hingga Kali Baru.

Menurut salah seorang warga Semper, Savira, kemacetan terjadi dari arah Mambo sejak Maghrib tadi. Sekitar 30 menit kendaraan macet total. "Dari Mambo, mobil bener-bener berhenti, gak jalan sama sekali," ujarnya yang tengah berada di metromini saat tawuran berlangsung.

Menurut salah seorang bapak yang berada di metromini yang sama, tawuran seringkali terjadi di kawasan tersebut. "Sering, tawuran preman, sampe bacok-bacokkan" ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement