REPUBLIKA.CO.ID, SUDIRMAN -- Meski jumlah penumpang bus Transjakarta mengalami peningkatan signifikan sejak beroperasi tahun 2004 lalu, moda transportasi favorit warga Jakarta ini ternyata dinilai masih belum efektif. Gubernur DKI Fauzi Bowo menuturkan, masih banyak yang harus dibenahi, dalam operasional bus Transjakarta.
"Kalau dibilang efektif, tentu belum," ujar Fauzi Bowo, Ahad (26/2). Pria yang akrab disapa Foke ini mengatakan, masyarakat yang sudah berpindah menjadi pengguna Transjakarta, tentu akan kembali menggunakan angkutan umum atau bahkan angkutan pribadi, jika efektifitas operasional bus rapid transit (BRT) ini tak ditingkatkan. Menurut Foke, selama ini masih banyak masyarakat yang cenderung merasa belum puas dengan layanan yang diberikan oleh penyelenggara bus Transjakarta.
"Ketidakpuasan bisa terjadi jika transportasi ini misalnya datang terlambat. Itu sebabnya, operasional bus Transjakarta ini harus lebih ditingkatkan," kata Foke. Beberapa hal yang dituturkan Foke sudah diupayakan pihaknya untuk menarik minat pengguna Transjakarta adalah dengan membangun fasilitas park and ride verticle di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan.
"Dengan adanya park n ride verticle Ragunan ini, mereka yang ingin menuju kawasan Jakarta Pusat, dari Jakarta Selatan, dapat memarkirkan kendaraannya di gedung parkir tersebut, dan melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjakarta," kata Foke menambahkan.
Waktu tempuh yang diperlukan masyarakat pun dituturkan Foke dapat lebih singkat, yaitu sekitar 30 menit, dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum lainnya. Meski begitu, menurut Foke, belum banyak masyarakat yang tahu tentang hal ini.
"Nah, program naik bus Transjakarta gratis seperti hari ini tentunya bisa menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk merasakan layanan Transjakarta dan mendapatkan informasi mengenai rute perjalanan yang dimiliki, agar kedepannya jadi tertarik naik bus Transjakarta," ujar Foke.