REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 440 preman ditangkap Polres Jakarta Timur (Jaktim) dalam Operasi Premanisme 2012. Angka ini berdasarkan hasil data operasi pada 24 Februari hingga 3 Maret 2012. "Ada beberapa yang ditahan, dan sisanya dibina," ujar Kompol Didik Hariyadi, Kasubag Humas Polres Jakarta Timur, Senin (5/3).
Didik mengatakan, operasi tersebut digelar atas kerja sama Polres Jaktim dan Polsek-polsek di bawah Polres tersebut. Operasi Premanisme dilakukan di 126 lokasi, di antaranya beberapa terminal, yakni Kampung Rambutan dan Pulo Gadung. Sejumlah daerah lain juga dilakukan operasi yang sama, di antaranya Kramat Jati, Pasar Rebu, Ciracas, Jatinegara, Makassar, dan Cakung.
Dari operasi tersebut, sebanyak 35 preman ditahan dan diproses polisi. Mereka terindikasi unsur yang memperkuat penahanannya, yaitu kepemilikan senjata tajam. Selain itu, keberadaan mereka juga meresahkan warga sekitar.
Kebanyakan preman ditangkap di terminal-terminal tempat biasa mereka berkumpul. Sisanya, yakni 405 yang terdiri dari kelompok punk dan anak-anak jalanan diberikan pembinaan. Semuanya didata dan menurut Didik, hal ini dilakukan untuk mempermudah perolehan data. Bila suatu saat mereka diketahui membuat onar, polisi sudah mempunyai data-datanya.
Setelah diberi pembinaan, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing. Sedangkan preman-preman yang ditahan, Didik menambahkan, mereka akan diproses dan disidang. "Polres Jakarta Timur yang akan menangani kasusnya," kata Didik.