REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Kenaikan harga BBM yang akan berdampak pada kenaikan tarif angkutan umum akan dipelajari oleh DPRD Kota Bekasi.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, kenaikan BBM memang diperlukan. “Nanti saya akan pelajari dulu. Tapi intinya BBM memang perlu naik guna kebutuhan penyelamatan APBN," ujarnya, Senin (5/3).
Menurut Ronny, apabila kita menilik negara tetangga, subsidi tidak diberikan lagi bagi kendaraan. "Artinya, di Indonesia memang harus ada juga pencabutan subsidi," imbuhnya.
Anggota DPRD dari Fraksi Demokrat ini juga memaparkan bahwa harus ada penyesuaian tarif angkutan untuk kepentingan yang lebih luas. “Pengusaha angkot tentu akan cepat beradaptasi dengan kenaikan BBM yang diikuti kenaikan tarif kepada masyarakat.
“Saya berharap khusus di Kota Bekasi, pemerintah kota tidak lagi mengeluarkan izin trayek baru, karena mengingat tingkat kepadatan kendaraan di kota penyangga ini," kata Ronny.
Sebelumnya, pihak Organda Kota Bekasi menyatakan akan merundingkan kenaikan tarif angkutan bersama anggota DPRD dan jajaran Dinas Perhubungan Kota Bekasi serta para pengusaha angkutan umum.
“Kami akan berkonsolidasi dengan para pengusaha. Konsolidasi ini kemungkinan akan memakan waktu satu hingga dua minggu setelah ditetapkannya tarif final BBM," ujar Ketua Organda Bekasi, Indra Hermawan.