REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Organda, Eka Sari Lorena Soerbakti, mengatakan setiap orang boleh saja merindukan angkutan umum yang aman dan nyaman. Namun, impian itu tidak akan menjadi kenyataan tanpa revitalisasi angkutan umum.
''Orang-orang juga boleh saja mencerca Metromini dan Kopaja seperti odong-odong. Tapi, mereka masih tetap berkeliaran di Jakarta karena mereka harus beroperasi," kata Eka Sari, Jumat (9/3).
Padahal, lanjut Eka, pemilik Metromini saat ini masih tetap mengoperasikan armadanya karena tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk melakukan revitalisasi. Biaya revitalisasi (peremajaan) satu unit Metromini tidak kurang dari Rp 450 juta. Sementara, tarif masih Rp 2 ribu per penumpang.
''Kalau guyonannya orang Madura, bayar murah kok maunya selamat,'' terang Eka seraya berseloroh.
Terkait lemahnya pengawasan KIR, menurut Eka, sebaiknya pemerintah meniru negara maju dimana pemerintah menyediakan KIR di setiap perusahaan angkutan sebagai insentif. ''Jadi bukannya seperti saat ini, malah masuk ke dalam pendapatan asli daerah. Itu sebaiknya masuk ke pembinaan,'' pungkas wanita yang rambutnya dipirangkan ini.