REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Syaiful Munif (13), siswa SDN 1 Cinere korban penusukan temannya sendiri hingga kini belum bisa masuk sekolah. Syaiful masih terbaring lemas di rumahnya di Jalan Jaeran, Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/3).
Walau kondisinya masih lemah, siswa SDN 1 Cinere ini sudah diizinkan pulang dari rumah sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. ''Berat badan Syaiful turun hingga 23 kilogram,'' kata Sukino, orang tua Syaiful.
Menurut Sukino, Syaiful hanya bisa terbaring di ranjang rumahnya. Ia masih merasa nyeri di bekas luka tusuk. ''Untuk itu dokter memintanya beristirahat penuh dan tidak beraktivitas, termasuk sekolah,'' tegasnya.
Terkait teman sekelasnya yang kini menjadi tersangka penusukan dirinya, AMN (13), Syaiful telah memaafkan namun masih takut untuk bertemu. ''Saya ucapkan terrima kasih atas bantuan berbagai pihak yang telah membantu biaya pengobatan,'' ucap Sukino.
Peristiwa penusukan Syaiful oleh teman sekelasnya itu terjadi pada bulan lalu. Tersangka menusuk karena kesal terhadap Syaiful yang akan melaporkan kehilangan telepon genggamnya yang diambil tersangka ke pihak sekolah.
Tersangka AM yang juga siswa kelas 6 SDN I Cinere, Depok, Jawa Barat kini tetap menjalani proses hukum dan masih berada di rumah tahanan khusus anak di mapolsek Beji, Depok, Jawa Barat.
Dalam proses hukum pelaku dikenakan pasal penganiayaan yakni pasal 80 UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak terkait pasal kekerasan terhadap anak dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
''Berkas perkaranya dalam waktu dekat akan segera dilimpahkan ke kejaksaan,'' ujar Kapolres Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni.