REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi perampokan bersenjata kembali marak di minimarket-minimarket sekitar ibukota. Kriminolog Universitas Indonesia, Erlangga Masdiana, menganggap perlu ada pendekatan khusus agar kejadian ini tidak lagi terulang.
Erlangga menjelaskan treatment tersebut bisa dilakukan polisi dengan menembak perampok pada bagian tubuh yang tidak mematikan.
"Jeder, jeder, jadi ada treatment itu kemudian diekspos dan disosialisasikan bekerjasama dengan televisi dan media cetak," ungkap Erlangga saat dihubungi Republika, Jumat (16/3).
Dengan metode itu, Erlangga yakin para pelaku dan calon pelaku akan berpikir ulang untuk melakukan perampokan ke minimarket-minimarket. Sehingga, akan menurunkan tingkat perampokan bersenjata di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Erlangga menjelaskan sistem keamanan yang ada masih harus ditingkitkan. Patroli polisi dan pemasangan CCTV, ungkapnya, masih diperlukan untuk tindakan pencegahan.
"Tetapi perlu ada peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengoperasikan supaya penerapan teknologi tidak sia-sia," jelasnya.