Senin 19 Mar 2012 22:07 WIB

Penyerangan Pilot WNA Lion Air Bermotif Cemburu

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Kombes Pol Rikwanto
Foto: Antara/Reno Esnir
Kombes Pol Rikwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindak penyerangan yang dilakukan tujuh pemuda terhadap tiga WNA di sebuah kafe di daerah Lippo Karawaci ternyata bermotif rasa cemburu. Motif itu diketahui setelah polisi memeriksa sejumlah pelaku yang telah diringkus pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, kejadian penyerangan bermula saat dua kelompok pria tengah menikmati suasana di sebuah kafe. Kelompok satu terdiri atas tiga WNA yang berprofesi sebagai pilot maskapai penerbangan Lion Air dan kelompok lain adalah tujuh pria bersuku Ambon.

Dalam kafe tersebut, kelompok WNA terlihat dikelilingi oleh sejumlah pelayan wanita pekerja kafe. Sedangkan kelompok lain, tidak didekati pelayan wanita.

Merasa cemburu karena melihat pemandangan itu, kelompok Ambon kemudian menghampiri tiga WNA asal Eropa itu dan melakukan penyerangan atas mereka. Dalam aksi itu, salah seorang kelompok Ambon mengeluarkan sebilah golok dan menyabetkannya pada tiga pilot tersebut.

Akibatnya, tiga pria yang diserang itu menderita luka pada salah satu bagian anggota tubuhnya. Korban berinisial W (WNA Inggris) menderita luka bacok di punggung dan mengalami pendarahan, Bruno (Portugal) menderita luka pada tangan kanan dengan jari tangan kiri yang putus dan M (Italia) mengalami luka gores di bagian leher sebelah kanan dan menderita patah tangan kanan.

Setelah melakukan penyerangan itu, kelompok Ambon kemudian meninggalkan korban dan melarikan diri dari kafe. Mereka kabur ke sejumlah tempat untuk menghindari penangkapan oleh pihak kepolisian.

Namun, polisi yang mendatangi lokasi kejadian langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku ke berbagai lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyiannya. Dalam satu hari, polisi berhasil meringkus enam orang pelaku dengan inisial SD (26), MS (28), GL (24), CS (24), KR (23), dan RRM (27).

Sementara satu pelaku lagi berinisial ST (24) masih dalam pengejaran aparat kepolisian. Pelaku dalam DPO itu adalah pelaku penyerangan dengan menggunakan golok dan diduga barang bukti senjata tajam tersebut ada pada dirinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement