REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Maraknya pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke luar negeri coba ditekan.
Salah satunya dilakukan dengan sosialisasi melalui media hiburan rakyat, wayang golek. "Selama ini, upaya penyuluhan formal belum efektif," terang Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Halim, Ahad (23/10).
Pasalnya, hingga kini kasus pengiriman TKI ilegal asal Kabupaten Sukabumi masih sering terjadi.
Oleh karena itu, lanjut Ammar, Disnakertrans berupaya menerapkan pendekatan lain dalam menekan pengiriman TKI ilegal ke luar negeri. Misalnya dengan menggelar hiburan rakyat wayang golek pada Nopember mendatang di Kecamatan Cikembar.
Menurut Ammar, media wayang golek dinilai menjadi mediator yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat luas. "Dalam pementasan wayang golek nantinya diselipkan muatan informasi mengenai pengiriman TKI yang legal ke luar negeri," ujarnya.
Ammar menuturkan, selama ini pemerintah kesulitan mendata keberadaan TKI asal Kabupaten Sukabumi yang berada di luar negeri. Hal itu disebabkan kebanyakan TKI asal Kabupaten Sukabumi berangkat melalui jalur ilegal. Dampaknya, ketika terjadi permasalahan, Pemkab Sukabumi terlambat menanganinya. Padahal, bila data TKI tersedia lengkap, maka langkah penanganan akan lebih cepat.
Dicontohkan Ammar, Disnakertrans hingga kini belum mengetahui berapa jumlah TKI asal Kabupaten Sukabumi di Arab Saudi yang akan dipulangkan akhir Oktober mendatang. Pemulangan TKI yang melebihi izin tinggal (overstay) tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat.
Dari data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), jumlah TKI asal Kabupaten Sukabumi yang ada di Arab Saudi mencapai sekitar 50 ribu orang. Mereka kebanyakan bekerja di bidang informal atau domestik