REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Warga Kampung Sirnagalih RT 5/RW3 Kelurahan Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, perlu direlokasi. Ini mengingat tanah di perkampungan tempat mereka tinggal sudah tidak layak ditempati akibat retakan yang terus melebar.
Kepala Desa Sukaraksa, Atma Wijaya, mengatakan, warga Kampung Sirnagalih bersedia untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman, mengingat 41 dari 58 rumah yang ada di perkampungan tersebut telah hancur akibat tanah retak.
"Warga bersedia direlokasi, mereka siap untuk dipindahkan dari kampung mereka. Karena jika tetap bertahan tinggal disana tidak akan aman," kata Atma Wijaya, saat dihubungi, Rabu.
Atma menyebutkan, hingga kini sudah 42 rumah warga yang rusak berat, dan 223 warga mengungsi ke tenda-tenda penampungan.
Warga memilih mengungsi karena kondisi retakan setiap hari kian melebar. Rumah warga yang tadinya rusak berat dan retak-retak, kini sebagian sudah ada yang ambruk.
Peristiwa retakan terjadi pertama kali pada Sabtu (11/12) saat itu hujan lebat mengguyur wilayah perkampungan tersebut. Retakan awalnya kecil, lalu semakin hari semakin lebar. Atman tidak mengetahui penyebab retakan, karena warga tidak melakukan kegiatan yang merusak lingkungan sekitar.