REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP – Upacara sedekah laut yang digelar di Kabupaten Cilacap, Jumat (23/12), diwarnai dengan suara ledakan di kapal yang membawa wisatawan. Akibat ledakan tersebut, 17 wisatawan mengalami luka-luka dan kini dirawat di RSUD Kabupaten Cilacap dan Rumah Sakit Santa Maria Cilacap.
Sebagian besar wisatawan mengalami luka bakar. Meski demikian, kasus kecelakaan kapal ini tidak sampai diketahui banyak wisatawan lain, karena kebanyakan wisatawan berkumpul di obyek wisata Teluk Penyu. Sementara kecelakaan terjadi di pelabuhan dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sentolo Kawat Kecamatan Cilacap Selatan, yang berjarak sekitar dua kilometer dari Pantai Teluk Penyu.
''Kecelakaan memang tidak banyak diketahui wisatawan, karena lokasinya memang agak terpisah dari pusat lokasi upacara,'' jelas Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Cilacap, Dian Setya Budi.
Menurutnya, kapal yang mengalami kecelakaan adalah kapal penangkap ikan jenis trawl milik H Yanto, warga Desa Sentolo Kawat. Saat itu, kapal hendak memberangkatkan 18 wisatawan yang ingin menyaksikan upacara pelarungan sesaji di Pulau Majeti, pulau kecil yang berada di sisi selatan Pulau Nusakambangan.
''Ledakan terjadi saat mesin kapal hendak dihidupkan. Kemungkinan saat dihidupkan itu terjadi korsleting listrik yang kemudian percikan apinya menyambar tabung BBM. Hal inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya ledakan,'' jelasnya.
Ketua Kelompok Nelayan Sentolo Kawat, Yugo Arjo Utomo, mengatakan beberapa nelayan langsung memberi pertolongan begitu mendapat laporan terjadi ledakan kapal yang hendak memberangkatkan wisatawan. ''Korban yang mengalami luka-luka, segera kami larikan ke rumah sakit terdekat,'' jelasnya.
Awalnya, kata dia, 17 korban yang terluka tersebut dilarikan ke RS Santa Maria yang lokasinya paling dekat dengan lokasi kejadian. Namun karena lukanya cukup parah, tiga diantaranya dirujuk ke RSUD Cilacap. Ketiga korban yang mengalami luka cukup parah tersebut, terdiri dari Sarmi (warga Sentolo Kawat), Ngadimin (warga Jalan Dayung, Cilacap), dan Julianto (nakhoda kapal, warga Sentolo Kawat).
Salah satu korban yang mengalami luka tidak terlalu parah, Dekan (17), saat ditemui di RS Santa Maria, mengaku kapal memang mengalami ledakan saat mesin kapal hendak dihidupkan. ''Ketika akan dihidupkan, mesin kapal sempat hidup. Namun entah kenapa, tiba-tiba terdengar ledakan. Kami yang berada di kapal itu, tersambar api yang tiba-tiba meluap dari mesin,'' tuturnya.
Meski terjadi kecelakaan kapal yang melukai 17 wisatawan, upacara sedekah laut tetap dilaksanakan. Ribuan warga dan nelayan dan warga Cilacap (Jateng), mengikuti dan menyaksikan tradisi sedekah laut yang diberangkatkan dari Pantai Teluk Penyu Cilacap menuju Pulau Majeti.