Jumat 20 Jan 2012 10:39 WIB

Massa Tolak Ikan Impor

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Nelayan Indramayu
Foto: Musiron/Republika
Nelayan Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU – Penolakan terhadap masuknya ikan impor ke Kabupaten Indramayu, semakin meluas. Kali ini, penolakan disampaikan seratusan massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dengan berunjuk rasa di depan gedung DPRD Indramayu, Jumat (20/1) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.

Dalam orasinya, salah seorang massa, Muji, mengungkapkan, keberadaan ikan impor akan menyengsarakan nelayan tradisional. Padahal, nelayan tradisional saat ini sedang terpuruk akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi di laut. "Jangan tambah penderitaan nelayan dengan masuknya ikan impor," tegasnya.

Muji pun menuding, ada oknum yang bermain terkait masuknya ikan impor ke Indramayu beberapa waktu yang lalu. Dia meminta agar oknum tersebut ditindak tegas.

Salah seorang anggota dewan, Haris Solihin, di hadapan pengunjuk rasa mengungkapkan, lembaganya pun memiliki sikap yang sama dalam masalah ikan impor. Dia menyatakan, menolak dengan tegas masuknya ikan impor ke wilayah Kabupaten Indramayu.

Seperti diketahui, ikan impor ditemukan di gudang pendingin milik Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Barat di Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jumat (6/1). Ikan kemasan dalam kardus yang siap dipasarkan itu terdapat tulisan 'Frozen Mackerel' dan tulisan dalam huruf Cina.

 

Hal itupun langsung mendapat reaksi keras dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Jawa Barat maupun Serikat Nelayan Tradisional (SNT). Kedua organisasi itu menolak masuknya ikan impor karena akan menimbulkan penderitaan pada nelayan tradisional. N lilis

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement