REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Bangkai kapal berukuran 30 GT (gross ton) yang mengangkut imigran gelap asal negara Timur Tengah hancur diterjang ombak kemudian tenggelam di perairan Laut Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (5/2).
Sebelumnya, kapal tersebut mengangkut 47 imigran dan dua ABK warga negara Indonesia, mengalami kebocoran dan terbalik di perairan Laut Cipatujah, Tasikmalaya, Sabtu (4/2).
Beruntung seluruh penumpang kapal tersebut berhasil diselamatkan oleh nelayan dan anggota satuan Polair Cipatujah, sementara kapal dibiarkan petugas terdampar di tengah lautan.
Sulitnya mengevakuasi bangkai kapal ke daratan, membuat kapal tersebut rusak akibat diterjang ombak kemudian terbawa angin ke wilayah Laut Cikalong hingga akhirnya tenggelam.
Bangkai kapal tersebut diketahui rusak dan tenggelam oleh anggota Forum Relawan Bencana Tasikmalaya (FRBT) yang terus melakukan pengawasan dan penyisiran setelah peristiwa kapal terbalik. "Karena kuatnya gelombang laut, menyebabkan bangkai kapal terbawa sejauh 26 kilometer dari daratan," kata Ketua FRBT dan Anggota Badan SAR Nasional (BASARNAS), Gunawan Yudoharto.
Sebelumnya kapal berpenumpang imigran gelap yang hendak menuju perairan Australia itu mengalami kebocoran dan terbalik di tengah lautan Tasikmalaya. Beruntung nelayan yang kebetulan sedang mencari ikan di laut melihat para imigran terapung di tengah lautan.
Temuan kapal karam tersebut dilaporkan kepada petugas Polair dan langsung melakukan pertolongan dengan mengevakuasi ke daratan. Selanjutnya, para imigran ditampung di Hotel Asri Tasikmalaya sambil menunggu diserahkan kepada imigrasi dan organisasi imigrasi internasional yang berwenang menangani imigran gelap.