Kamis 16 Feb 2012 02:30 WIB

PKS Minta GTT/PTT Tidak Diberhentikan

Guru sedang mengajar (ilustrasi)
Foto: padang-today.com
Guru sedang mengajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kabupaten Sleman meminta agar guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap di sekolah negeri dan sudah masuk 'database' tahap dua di Badan Kepegawaian Nasional tidak diberhentikan dari sekolah tempatnya bekerja.

"Pemberhentian terhadap guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) yang sudah masuk 'database' tahap kedua ini sama saja menghilangkan kesempatan mereka untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan sekaligus menafikan pengabdian yang sudah mereka lakukan minimal selama enam tahun," kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Sleman Huda Tri Yudiana, Rabu (15/2).

Menurut dia, GTT/PTT saat ini masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah baru sebagai pengganti PP no 58 tahun 2005.

"PP 58 tahun 2005 menghalangi mereka untuk diangkat sebagai PNS. Saat ini berbagai pembahasan panjang sudah dilakukan di pemerintah pusat untuk menerbitkan peraturan pemerintah yang baru sehingga memungkinkan mereka diangkat menjadi PNS," katanya.

Masalah klasik terkait GTT/PTT adalah kekhawatiran tidak diangkatnya mereka menjadi PNS setelah pengabdian selama bertahu-tahun.

"Kekhawatiran para GTT dan PTT adalah ada di antara mereka yang diberhentikan dari sekolah tempat mereka mengabdi sehingga peluang untuk menjadi PNS hilang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement