Jumat 09 Mar 2012 16:46 WIB

Empat Korban Kapal Tenggelam Belum Ditemukan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Empat korban kapal nelayan KM Berkah Maju asal Cilacap yang tenggelam di Laut Selatan di perairan Pathok, Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, hingga Jumat pukul 16.00 WIB belum ditemukan.

Koordinator Pos SAR Yogyakarta, Makhfud, ketika dihubungi di Kebumen mengatakan hingga sekarang sejumlah tim SAR dikerahkan untuk mencari korban dengan menyisir pantai. Ia menyebutkan, tim SAR yang terlibat pencarian korban, antara lain Basarnas Yogyakarta, SAR Cilacap, Elang Perkasa, Lawet Perkasa, dan nelayan.

KM Berkah Maju dengan lima nelayan asal Cilacap terbalik karena diterjang ombak pada Kamis (8/3) dini hari. Seorang nelayan Muhajir (50) warga perumahan Nelayan RT 2 RW 6 Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap selaku pemilik kapal selamat dari maut.

Sedangkan empat nelayan lainnya, yakni Rohmat warga Gumilir, Eno warga Slarang, Ngadino dan Turino warga Kelurahan Kubang Kangkung, Kecamatan Kawunganten hingga saat ini belum diketahui nasibnya.

Makhfud mengatakan, pencarian korban hari ini difokuskan di sekitar Pantai Petanahan.

"Kami masih fokus di sekitar Pantai Petanahan, sebagian tim disebar di bagian barat dan sebagian di bagian timur," katanya.

Menurut dia, pencarian korban dilakukan dengan melakukan penyisiran di pinggir pantai dan sebagain melalui laut dengan menggunakan perahu karet.

Ia mengatakan, sebagian tim SAR dari arah barat melakukan pencarian di laut berangkat dari Pasai, Karangbolong karena ombak di daerah itu tidak terlalu tinggi.

"Namun, tim yang berangkat dari timur tidak berani melaut karena ombak tinggi," katanya.

Ia menuturkan, fokus pencarian korban pada Sabtu (10/3) akan menyesuaikan arah angin, yakni bergeser ke arah timur di kawasan Purworejo dan Kebumen bagian timur.

"Karena kejadian berada sekitar enam mil dari bibir pantai, kemungkinan korban terseret agak jauh, maka pencarian akan digeser ke arah timur sesuai arah angin," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement