Senin 28 Mar 2011 17:34 WIB

Bupati Subang Menyerahkan Diri ke Kejaksaan Tinggi Jabar

REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG--Bupati Subang Eep Hidayat yang menyerahkan diri ke Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Senin, dinilai Ketua DPRD Atin Supriatin, sebagai tindakan mengikuti proses hukum dan bukan berarti mengakui kesalahan.

"Bupati menyerahkan diri ke Kejati, bukan berarti mengakui kesalahan dalam kasus penyelewengan upah pungut PBB periode 2005-2008. Pak Eep belum terbukti bersalah, hanya mengikuti proses hukum," kata Atin di Subang.

Dikatakannya, Bupati Subang memutuskan untuk menyerahkan diri ke Kejati, agar tidak ada lagi korban, menyusul adanya perlakuan buruk yang dialami kader PDIP Subang, saat penggeledahan rumah pribadi bupati, beberapa waktu lalu.

Ia yakin Eep tidak bersalah dalam kasus penyelewengan upah pungut PBB periode 2005-2008 tersebut. Sebab, dalam beberapa kali pertemuan kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Subang, beberapa waktu lalu, yang bersangkutan tidak merugikan negara, karena tidak ada indikasi korupsi. "Kasus yang menimpa pak Eep harus benar-benar dipahami, jangan setengah-setengah memahaminya," kata Atin yang juga kader PDIP Subang.

Sebelum menyerahkan diri ke Kejati Jawa Barat pada Senin pagi, dari mulai pejabat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang sampai pejabat di lingkungan pemerintah desa berkumpul di rumah dinas bupati.

Sementara itu, pada Senin pagi, Eep secara resmi ditahan di Rumah Tahanan Kebonwaru, Kota Bandung, dan resmi berstatus tersangka dalam kasus penyelewengan upah pungut PBB periode 2005-2008. Eep datang ke Kejari Jawa Barat bersama pengacaranya, Rokhman Hidayat, serta perwakilan keluarga.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement