REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Tim Gegana memastikan tas ransel hitam yang semula diduga berisi bom tidak terdapat barang berbahaya. Alih-alih berisi rangkaian kabel dan bahan peledak, ransel yang digeletakan sang pemilik di kantin Kantor DLLAJ Dinas Perhubungan Kota Solo ini hanya berisi perlengkapan mandi, pakaian dan buku.
Kepala Kepolisian Resor Metro Surakarta, Kombes (Pol) Nana Sudjana, mengatakan bahwa ransel tersebut dititipkan seorang turis asing. Dari logatnya, bule itu diperkirakan WNA Perancis yang hendak berwisata Kota Solo. "Turis ini mau jalan-jalan, tapi mungkin kerepotan. Jadi, ranselnya tidak mau dibawa," ujar Sudjana seusai memastikan isi ransel tersebut.
Teror bom sempat menarik perhatian pengendara yang melalui Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi. Hal ini bermula sekitar pukul 10.00 saat sang turis memasuki Hotel Best Western. Kepada resepsionis hotel bintang empat ini, sang turis ingin menitipkan ranselnya namun ditolak karena tidak tercatat sebagai tamu hotel.
Tak habis akal, turis itu kemudian meninggalkan hotel dan menuju kantin Kantor DLLAJ Dishub yang diapit Hotel Best western dan rumah ibadah GBIP Penabur. Menggunakan bahasa asing, turis menitipkan ransel tersebut kepada penjaga kantin, Sarmiati. Si Bule langsung meletakkannya di bawah meja makan.
Sarmiati yang tidak mengerti ucapan turis itu mengaku tidak sempat menanyakan maksud sang turis karena sibuk membuat minuman pelanggan warungnya. "Saya lagi buat teh, dia masuk terus ngomong apa, saya ndak ngerti. Tasnya dia taruh begitu saja, terus keluar naik taksi," tutur Sarmiati yang sempat menangis karena panik warungnya diberi garis pembatas oleh polisi.
Pada sekitar pukul 11.00, polisi telah memberikan pita pembatas yang melintang di jalan masuk Kantin DLLAJ. Satu jam kemudian tim Gegana tiba di lokasi. Satu petugas Gegana yang mengenakan baju pelindung dan helm tampak memasuki bagian dalam warung.
"Yang membuat metal detector berbunyi hanya kunci gembok," imbuh Kapolres Nana Sudjana.
Hingga tim Gegana meninggalkan lokasi dan membawa ransel ke kantor Polres Surakarta, pihak kepolisian masih menyebar timnya untuk menemukan sang turis Prancis yang dikabarkan sedang berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta.