REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN-- Sedikitnya tujuh dari 21 kecamatan di Kota Medan terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Kamis (31/3) sore hingga malam hari. "Sejauh ini kami memantau banjir melanda tujuh kecamatan akibat meluapnya beberapa sungai," ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Medan Khairul Buhari di Medan, Jumat.
Ketujuh kecamatan itu masing-masing Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Johor, dan Kecamatan Medan Maimun. "Belum ada laporan soal korban jiwa, sementara kerugian materi masih terus didata," ucapnya.
Posko-posko bantuan didirikan di 52 titik di tujuh kecamatan tersebut, masing-masing delapan posko di Kecamatan Medan Tuntungan, tiga di Medan Selayang, empat di Medan Polonia, sembilan di Medan Baru, dua di Medan Petisah, delapan di Medan Johor dan 18 posko di Kecamatan Medan Maimum.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, ketinggian air di beberapa kawasan bahkan mencapai 1,5-2 meter. "Tadi malam ketinggian air bahkan mencapai dua meter, sehingga kami harus meninggalkan rumah," ujar Suarta Tarigan, warga perumahan Simalingkar.
Ia mengatakan, banjir di kawasan itu disebabkan meluapnya Sungai Barbura. "Ini banjir kiriman dari hulu sungai, selain hujan deras yang juga melanda Kota Medan sepanjang Kamis malam," ucapnya. Menurut dia, air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 00.30 WIB dan mencapai 1,5 meter sekitar pukul 02.30 WIB.
"Pagi ini air mulai surut dan kini tinggal selutut orang dewasa. Kita belum dapat informasi mengenai korban jiwa, tapi korban materi pasti cukup besar," katanya. Banjir tersebut merupakan yang kedua kali dalam tahun ini. Banjir serupa terjadi awal Januari 2011 dan bahkan melanda 16 dari 21 kecamatan di Kota Medan, Sumut.