Sabtu 02 Apr 2011 17:56 WIB

Pertamina Datangkan Busa Kimia untuk Jinakan Api

Rep: eko widiyatno/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Upaya pemadaman api yang membakar dua tangki penimbun HOMC dan Kerosine, Sabtu (2/4), terus dilakukan Pertamina RU IV Cilacap.

Corporate Secretary  PT Pertamina, Hari Karlianto, menyatakan pihaknya terus berupaya untuk memadamkan api. Meski demikian, dia tidak bisa memastikan kapan api akan bisa dipadamkan.

''Kita terus berupaya maksimal untuk memadamkan api. Kapan bisa padam? Saya tidak bisa memastikan. Tapi saya berharap bisa secepatnya,'' kata Hari kepada wartawan.

Dia menyebutkan, untuk memadamkan kobaran api tersebut pihaknya telah mengusahakan untuk mendatangkan chemical foam (busa kimia) pemadam api dari Jakarta. ''Kita butuhnya 40 ton. Tapi malam ini hanya bisa didatangkan 5 ton,'' katanya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Edward Aritonang yang juga meninjau langsung kebakaran ini, menyatakan pihaknya akan berupaya membantu Pertamina untuk mengatasi musibah ini. ''Kita akan amankan jalur-jalur yang akan dilalui //foam// tersebut agar bisa segera tiba di Cilacap,'' jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menanyakan pada pihak Pertamina untuk sejauh mana melakukan sterilisasi sekitar lokasi. Namun Hari mengaku, sejauh ini belum perlu dilakukan pengungsian terhadap warga sekitar.

Kapolda menyatakan, bila Pertamina nantinya memerintahkan untuk melakukan sterilisasi, aparatnya siap untuk membantu mengevakuasi warga. ''Tapi itu andai skenario terburuk terjadi,'' jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga meminta pihak Pertamina untuk tidak hanya mengosongkan kantor pusat dari para karyawan. Tapi juga meminta manajemen Pertamina untuk mulai memindahkan barang atau dokumen-dokumen yang dianggap penting.      

Sementara mengenai proses produksi kilang Pertamina RU IV, Hari mengakui, saat ini terpaksa kilang tidak bisa berproduksi optimal. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, dari dua kilang yang ada di Pertamina RU IV, hanya satu yang beroperasi. ''Yang satu dihentikan,'' katanya.

Dari pemantauan di lapangan, hingga menjelang Maghrib, api masih berkobar dari kedua tangki tersebut. Masih belum ada tanda-tanda bahwa kobaran api mengecil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement