REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Seorang pesilat bernama Isak Dapalawi (18) warga Gubeng Klingsingan, Surabaya ditemukan tewas usai menjalani hukuman dari pelatihnya sendiri ketika latihan. Dari hasil otopsi tim dokter, korban mengalami luka patah di leher.

Polisi masih melakukan penyelidikan dan mendalami kasus tersebut. "Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk pelatihnya. Sampai saat ini belum ada penetapan tersangka," ujar Kapolsek Gubeng Komisaris Polisi Gusti Agung Dana kepada wartawan, Rabu (6/4).

Kapolsek menuturkan, peristiwa bermula ketika Isak menjalani latihan rutin pencak silat di Lapangan Hoki Jalan Dharmawangsa, Surabaya, Selasa, 5 April 2011. Korban mendapat hukuman fisik karena diketahui sudah tiga kali tidak hadir dalam latihan.

"Saat menjalani hukuman itulah, kondisi korban lemas hingga tak sadarkan diri dan langsung di bawah ke rumah sakit. Sayang nyawanya tak tertolong karena korban mengembuskan napas terakhirnya ketika perjalanan," papar Gusti.

Sebanyak delapan orang sudah dimintai keterangan untuk mengungkap kasus ini. Di antaranya dari keluarga korban, pelatih, dan rekan korban yang juga satu perguruan silat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika