REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Partai Demokrat pernah "meluncurkan" Haryadi Suyuti sebagai bakal calon kepala daerah. Namun seiring berjalannya waktu, dukungan PD beralih ke Hanafi Rais.
"Saya harus tetap menghormati keputusan Partai Demokrat. Apapun keputusan yang diambil, semuanya tentu dilakukan untuk masa depan Kota Yogyakarta," kata Haryadi Suyuti di sela-sela peresmian titik ungkit penataan Sungai Winongo di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, hal terpenting dalam proses pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah pada September tersebut adalah saat pendaftaran pasangan bakal calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta.
Berdasarkan tahapan yang sudah ditetapkan, pendaftaran pasangan bakal calon kepala daerah tersebut akan dilakukan pada 26 Mei. "Yang saya lakukan sekarang adalah mendaftar melalui Partai Golongan Karya sebagai bakal calon wali kota. Kini tinggal mengikuti mekanisme yang berlaku," ujarnya.
Haryadi juga menegaskan, pihaknya tetap membuka komunikasi dengan semua partai politik untuk menentukan pasangannya dalam pemilihan umum kepala daerah mendatang. "Kita lihat bagaimana perkembangannya. Yang terpenting adalah komunikasi tetap terbuka bagi siapapun," katanya.
Pada Sabtu malam (9/4), Partai Demokrat melalui Koordinator Tim Sembilan partai tersebut Sudewo mengatakan akan mengusung Hanafi Rais sebagai bakal calon wali kota.
"Pada awalnya kami sependapat dengan sikap Haryadi Suyuti, yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Yogyakarta, menjadi pasangan Hanafi. Namun, dalam perkembangannya Haryadi berubah pikiran dan memutuskan maju sebagai calon wali kota dengan mendaftar di partai lain," katanya.
Dengan demikian, Partai Demokrat akan menentukan bakal calon wakil wali kota lain untuk mendampingi Hanafi yang diharapkan menjadi pasangan yang tepat dalam memimpin dan membangun Yogyakarta.
Saat ditanya terkait langkah Hanafi juga mendaftar di Partai Golkar sebagai bakal calon wali kota, Sudewo mengatakan, pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada putra Amien Rais yang menyatakan tidak pernah berkomunikasi dengan Golkar. "Hanafi berkata tidak pernah berkomunikasi dengan Golkar, apalagi tanda tangan dan mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Yogyakarta di Golkar," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika