REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) menyatakan bom yang meledak di Cirebon, Jawa Barat, tidak akan berdampak serius terhadap sektor pariwisata Indonesia.
"Bom di Cirebon dampaknya terhadap sektor pariwisata kita insignifikan," kata Kepala Badan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kemenbudpar, I Gde Pitana, di Jakarta, Ahad.
I Gde Pitana mengatakan, bom yang meledak pada Jumat (15/4) di masjid yang berada di Komplek Polresta Cirebon itu memiliki skala yang cenderung kecil. Pihaknya mencatat, Kota Cirebon selama ini juga tidak terkait langsung dengan sektor pariwisata secara langsung karena bukan merupakan destinasi wisata yang telah dikenal luas seperti halnya Bali.
"Bom akan dipersepsikan bahwa teroris sedang menunjukkan eksistensinya di Indonesia sehingga serangan dilakukan pada tempat yang bukan dipersepsikan sebagai musuh teroris selama ini," katanya. Menurut dia, bom justru diledakkan di tempat yang selama ini tidak dikonotasikan sebagai musuh terorisme yakni di masjid dan di Komplek Polresta.
Pada dasarnya, I Gde Pitana berpendapat hal itu berarti bahwa terorisme di Indonesia telah kehilangan kekuatannya karena selama ini pemerintah telah menumpas terorisme dengan segala cara baik dengan pendekatan militer maupun nonmiliter.