REPUBLIKA.CO.ID,AMBON - Polres Seram Bagian Barat , Maluku, mengantisipasi gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) yang oleh para simpatisan biasanya memperingati HUT organisasi sempalan tersebut setiap 25 April. Kasat Binmas Polres SBB, AKP A. Barends, mengatakan imbauan sudah disampaikan ke seluruh kepala desa maupun dusun di wilayah tersebut agar melakukan pengamaman lingkungan pada 24 - 26 April 2011.
"Imbaun sudah disampaikan kepada kepala desa maupun dusun guna diumumkan kepada masyarakat agar mereka mengantisipasi kemungkinan adanya pergerakan yang mencoreng kewibawaan kedaulatan NKRI," ujar Barends.
Para kepala desa maupun dusun telah mengumumkan imbauan tersebut kepada warganya pada 23 - 24 April 2011. Imbauan tersebut mengajak warga SBB agar mengantisipasi kemungkinan orang-orang tidak dikenal mencoba mengibarkan bendera RMS yang biasanya disebut benang raja atau pun atribut lainnya dari organisasi sempalan tersebut.
"Jadi, masyarakat bila mencurigakan orang tertentu di lingkungannya, maka segera melaporkan ke kepala desa maupun dusun atau pos aparat keamanan terdekat," tegasnya.
Setiap orang yang berkunjung ke satu desa atau dusun harus melaporkan diri paling terlambat 1 X 12 jam.
"Jangan main hakim sendiri, tapi berkoordinasi dengan aparat keamanan sekiranya ada orang asing yang melakukan aktifitas mencurigakan di lingkungan melalui menanyakan kepada kepala desa atau dusun bahwa orang tidak dikenal itu sudah melaporkan diri atau belum," kata Barends.
Dia mengakui stabilitas keamanan di SBB saat ini tetap terkendali dan masyarakat diimbau memeliharanya karena menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) setempat pada 16 Mei 2011. "Tahapan Pilkada tetap dijaga stabilitas keamanan agar pemilihan bupati dan wakil bupati SBB periode 2011 - 2016 berlangsung aman, lancar dan sukses," ujarnya.