REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR-- Ratusan pedagang sayur mayur di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Senin, mengeluh karena selama libur panjang akhir pekan, jualan mereka sepi pembeli, bahkan beberapa orang pedagang mengaku merugi.
Selama tiga hari terakhir, pedagang sayur mayur yang menjajakan barang dagangannya di sepanjang jalur tersebut, terpaksa membuang sayur mayur yang sudah busuk karena kurangnya pembeli. Para pedagang oleh-oleh khas di kawasan Puncak-Cipanas itu juga mengaku merugi hingga jutaan rupiah, karena jualan mereka tidak laku dan sebagian besar busuk dan rusak.
"Hampir sebagian besar sayur mayur seperti kol bulat, sawi, tomat dan wortel yang kami jual, busuk dan rusak karena libur kali ini, sangat-sangat sepi. Hanya beberapa kilo saja, kami bisa menjual sayur mayur tersebut," kata Yudi Peloy, pedagang sayur mayur di Jalan Raya Puncak-Cimacan.
Dia mengeluhkan, sejak dibukanya Jalan Tol Cipularang dan menjamurnya tempat wisata di Jalur Ciawi-Puncak, membuat kawasan Puncak-Cipanas, semakin sepi, karena para pendatang dan wisatawan, takut harus terjebak macet hingga berjam-jam, untuk sampai ke Cipanas.
Sementara itu, perkiraan akan melonjaknya tinggkat kunjungan pendatang dan wisatawan ke kawasan Puncak-Cipanas, selama tiga hari libur akhir pekan, tidak terbukti. Tidak ada antrian panjang kendaraan dibeberapa titik rawan macet, seperti Pertigaan Hanjawar, menuju Kota Bunga dan Taman Bunga Nusantara.
Pemadangan serupa terlihat pula di pertigaan menuju Kebun Raya Cibodas, tidak ada antrian panjang kendaraan yang biasanya menghiasi jalur tersebut, setiap akhir pekan.
"Menjelang siang, volume kendaraan yang mellintas di kawasan ini, cukup meningkat, namun tidak terlalu tajam. Hingga malam menjelang, tidak ada antrian panjang kendaraan yang cukup berarti," kata Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP Gatot Satri Utomo, Senin.
Namun dia menduga, macet panjang hingga belasan kilometer di sepanjang Jalur Ciawi-Puncak, membuat penguna jalan dengan tujuan Puncak-Cipanas, berkurang. Pasalnya untuk sampai ke kawasan tersebut yang biasanya hanya ditempuh selama satu sampai dua jam , dari pintu tol Ciawi, saat ini harus memakan waktu hingga berjam-jam.
"Mungkin itu salah satu penyebab, kurangnya volume kendaraan yang melintas, selama musim libur kali ini. Para pendatang atau wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan ini, memilih ketempat lain karena tidak mau terjebak macet," ucapnya.