REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus mengembangkan padi organik di lahan pertanian untuk meningkatkan mutu padi karena sampai saat ini lahan pertanian untuk padi organik baru 10 persen dari seluruh lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Sudrajat, Rabu mengakui, penanaman padi organik masih sangat rendah untuk tingkat kabupaten, dari luas lahan pertanian baru 10 persen digunakan petani untuk menanam padi organik. "Baru sekitar 9 ribu hektare lahan pertanian yang digunakan untuk menanam padi organik dari total luas lahan 90 ribu hektare," kata Sudrajat.
Sebenarnya penggunaan padi organik lebih bermanfaat dan menguntungkan bagi para petani ditinjau dari berbagai aspek. Selain itu, dibandingkan padi anorganik, padi organik kualitasnya lebih baik. Namun, sayangnya sampai saat ini di sejumlah demontrasi plot (demplot) hasil panennya masih rendah atau bisa dikatakan kurang baik.
"Ini menjadi pekejaan rumah kami, karena masih banyak petani yang kurang paham cara bertani padi organik sehingga hasil panennya rendah untuk setiap hektarenya. Untuk itu kami akan menyebarkan petugas penyuluh pertanian yang tujuannya memberikan pemahaman kepada para petani cara bertani yang baik," tutur Sudrajat.
Ia menambahkan, dari hasil panen padi organik setiap hektarenya masih menghasilkan berkisar 8,4 ton gabah basah namun setelah kering menjadi sekitar 6,5 ton dan ini perlu peningkatan kualitas agar bisa menghasilkan padi organik yang lebih banyak lagi."Untuk meningkatkan luasan padi organik, ke depannya kami siapkan di setiap kecamatan satu hektare lahan sawah untuk tanaman organik," tambah Sudrajat.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Sukabumi, Maman Suparman mengatakan, pihaknya akan sangat mendukung langkah pemerintah untuk mengembangkan progam tanaman organik khususnya padi organik.
"Dengan metode organik dalam pertanian lahan yang telah rusak bisa dikembalikan menjadi subur dengan cara pemberian pupuk organik, karena selama ini dengan pemberian pupuk kimia dapat merusak lahan pertanian," ujar Maman.