REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan bantuan hunian permanen bagi korban erupsi atau letusan Gunung Merapi yang kehilangan tempat tinggal. Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, di Semarang, Jumat (6/5), mengatakan, hunian permanen bagi korban erupsi Merapi ini akan bernilai sekitar Rp30 juta per unit.
"Bangunan berdiri di atas lahan seluas 150 meter persegi dengan tipe 45," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, masyarakat harus mencari sediri lahan yang akan digunakan untuk membangun hunian tersebut yang besarannya setara dengan index nilai jual objek pajak. Selain itu, kata dia, lahan yang akan digunakan tersebut bukan merupakan tanah bengkok.
Gubernur menyarankan, para korban Merapi ini memanfaatkan lahan milik sanak saudaranya yang ada di sekitar desa tempat tinggalnya. "Kalau ikut di sekitar lahan saudaranya saya kira tidak masalah," katanya.
Adapun jumlah korban erupsi Merapi yang akan memperoleh bantuan hunian permanen tersebut, kata dia, mencapai sekitar 471 keluarga, terdiri atas 165 keluarga di wilayah Klaten dan 306 di Magelang. "Jumlah itu juga sudah termasuk korban banjir lahar merapi," katanya.