REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan belum mengetahui rencana pembangunan hotel di lokasi gedung Museum Tekstil Palembang yang merupakan aset daerah di provinsi ini.
"Kami belum mengetahui rencana pembangunan hotel di dalam kawasan museum tekstil itu sampai sekarang ini," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel, A Yani, ketika dikonfirmasi masalah rencana pembangunan hotel tersebut, di Palembang, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya memang belum tahu secara mendetail rencana pembangunan hotel di dalam kawasan museum itu. Namun dia membenarkan, pihaknya pernah menerima surat pemberitahuan untuk pembangunan mal bawah tanah di kawasan Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya, sekaligus soal pembangunan hotel itu.
Memang ada surat mengenai pembangunan mal bawah tanah dan juga hotel itu, tetapi hanya pemberitahuan saja bukan surat izin, kata dia lagi.
Di dalam surat itu disebutkan mengenai rencana pembangunan hotel di lokasi museum tekstil, padahal yang dewan tahu, kalau itu masih merupakan aset Sumsel, ujar dia pula.
"Kalau eks gedung BP7- iya", katanya pula.
Ia menegaskan, terkait masalah perizinan bukan konteks tugas pengawasan Komisi IV, tetapi Komisi I DPRD Sumsel.
Secara terpisah, anggota DPRD Sumsel, Arudji Kartawinata menyatakan, rencana pembangunan hotel di museum tekstil itu dianggapnya cukup dadakan dan tidak masuk program rencana pembangunan jangka menengah daerahnya.
"Kami belum pernah mendengar akan dibangun hotel di museum tekstil itu," ujar dia pula.
Ia menyatakan, seharusnya jika mau membangun hotel tentu harus direncanakan sejak jauh-jauh hari. "Lagipula di dekat kawasan itu juga sudah ada hotel, kenapa tidak difokuskan di sana saja," ujar dia. Menurut Arudji, sekarang ini sudah banyak bangunan hotel di Palembang.
Sebelumnya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin membenarkan adanya rencana menyelamatkan dan mengembalikan gedung eks BP7 di daerahnya ke bentuk dan fungsi asalnya.
Di gedung sekarang menjadi Museum Tekstil Palembang yang dibangun sekitar tahun 1883 pada masa kolonial Hindia Belanda, akan dibangun hotel dengan enam lantai di belakangnya.