REPUBLIKA.CO.ID, PADANG-- Ratusan jemaah yang hendak menunaikan ibadah umroh ke tanah suci Mekah melalui Biro Perjalan Alharam, Padang, Sumatera Barat batal berangkat. Ini gara-gara belum keluarnya visa dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.

"Batalnya keberangkatan 230 calon jemaah umroh disebabkan belum keluarnya visa mereka dari kedutaan Besar Arab Saudi," kata Pimpinan Biro Perjalanan Alharam, Herman di Padang, Kamis.

Ia mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengurus visa calon jemaah secara maksimal dengan harapan bisa berangkat sesuai jadwal yang sudah ditentukan. "Namun hingga saat ini visa yang dinanti-nantukan itu tidak kunjung keluar, karena adanya dugaan kasus mafia visa di Jakarta," ujar Herman.

Ia menjelaskan, pada awalnya jemaah akan diberangkat dengan pesawat udara Lion Air Boieng 74-740 pada 24 April 2011 lalu. Keberangkatan tersebut langsung dari bandara Internasional Minangkabau Padang menuju Madinah, di mana sudah ada kesepakatan antara pihak Alharaam dengan manajemen Lion Air.

"Namun hingga 22 April 2011 visa belum keluar, maskapai Lion Air membatalkan penerbangan," kata Herman. Hingga saat ini sekitar 270 jemaah masih menunggu keberangkatan dan 97 orang lainnya telah berada di tanah suci.

Sementara, Ermiati salah seorang calon jemaah yang hendak berangkat mengatakan, berdasarkan jadwal, dijanjikan akan berangkat pada 19 April 2011. "Tetapi sampai saat ini belum juga ada kepastian kapan berangkat," kata dia.

Ia mengaku, telah menyetor biaya keberangkatan sebesar Rp 15 juta secara tunai, namun saat pembatalan keberangkatan pertama pihak Alharam meminta biaya tambahan sebesar Rp3 juta.

"Kami hanya butuh kepastian kapan akan berangkat, jika memang batal harus ada kejelasan," ujarnya. Jemaah lainnya, Asmi mengaku merasa malu karena sebelumnya telah mengadakan syukuran menjelang keberangkatan umroh, ternyata hingga saat ini belum jadi pergi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika