REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Sebanyak 12 siswa kelas VI SDN Pasaleman, Desa/Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, terseret arus sungai Cisanggarung, Sabtu (21/5).
Dari seluruh siswa tersebut, dua di antaranya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Sedangkan empat siswa lainnya hingga kini masih dalam pencarian tim SAR, dan enam ditemukan selamat. Adapun dua siswa yang meninggal, yakni Weny dan Ina Kinarsih. Sedangkan empat siswa yang masih hilang adalah Debi Komalasari, Dariah, Layungsari, dan Nia Sasmiati.
Sementara itu, enam siswa yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, masing-masing Riki Alamsyah,?Eka Kartika, Ari Widodo, Euis Winarsih, Winalda Intan Permata Sari, dan Febiola Aurina.
Peristiwa itu bermula saat seluruh siswa kelas VI SDN Pasaleman dipulangkan oleh pihak sekolah sekitar pukul 08.15 WIB. Hal itu dikarenakan siswa kelas VI tidak lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar usai melaksanakan ujian nasional (UN). Pihak sekolah khawatir, kosongnya jam pelajaran akan membuat siswa kelas VI mengganggu adik-adik kelas mereka yang sedang belajar.
Namun ternyata, dari seluruh siswa kelas VI, ada 12 anak yang tidak langsung pulang ke rumah. Pasalnya, salah satu teman mereka, yakni Weni (korban tewas), sedang berulang tahun. Karenanya, mereka merayakan ulang tahun Weni dengan saling lempar tepung dan telur mentah.
Tak ayal, hal itupun membuat wajah dan tubuh mereka menjadi kotor. Mereka pun bermaksud membersihkan diri di sebuah sumur yang ada di desa setempat. Namun, niat mereka dihalangi salah seorang warga yang khawatir para siswa itu jatuh ke dalam sumur.
Akhirnya, 12 siswa tersebut memilih membersihkan diri di pinggir sungai Cisanggarung. Padahal, saat itu arus sungai sedang deras. Saat sedang mencuci muka yang terkena tepung, salah seorang siswa terpeleset dan jatuh ke dalam sungai.
Melihat kejadian itu, siswa yang lain berusaha menolong. Namun sayang, usaha itu sia-sia karena mereka pun turut tergelincir dan terbawa arus sungai yang deras. ‘’Saya sempat mendengar suara minta tolong dari sungai,’’ ujar seorang warga setempat, Edi.
Edi dan warga lainnya pun langsung terjun ke dalam sungai untuk menyelamatkan anak-anak yang hanyut. Namun, tidak semua anak berhasil mereka temukan.
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pasaleman, Sunarto, mengungkapkan, pihak sekolah mendapatkan laporan mengenai peristiwa itu sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah itu, pihak sekolah langsung menghubungi pihak terkait untuk segera melakukan upaya pencarian.
Tim SAR gabungan yang dibantu warga akhirnya berhasil menemukan enam siswa dalam keadaan selamat. Sedangkan dua siswa ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa sekitar pukul 15.30 WIB, dan empat siswa lainnya masih hilang