Rabu 25 May 2011 18:39 WIB

Peringati Hari Kelahiran Pancasila, Ponpes Al Zaytun Undang Pejabat

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Djibril Muhammad
Pondok Pesantren Al Zaytun
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pondok Pesantren Al Zaytun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah-tengah gujatan dan tuduhan publik keterkaitannya dengan ideologi Negara Islam Indonesia (NII), Pondok pesantren Al Zaytun, Inderamyu, Jawa Barat, akan menggelar peringatan Hari Kelahiran Pancasila, 1 Juni mendatang. Hal itu disampaikan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, usai menerima Syeikh Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes tersebut di ruang kerjanya, Jakarta, Rabu (25/5)

Ia mengatakan, kedatangan syeikh tersebut untuk menyampaikan undangan guna menghadiri acara tersebut. Tidak ada agenda lain dalam pertemuan antara kedua belah pihak itu.

Dalam peringatan itu nantinya, sejumlah pejabat tinggi negara dijadwalkan akan hadir antara lain Jaksa Agung, Kapolri, Menkumham, Mendagri. "Hanya itu (sampaikan undangan)," katanya lagi.

Suryadharma yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, juga telah menyatakan kesediannya untuk hadir. Karenanya, Ia menilai, langkah syeikh merupakan positif. Apalagi peringatan tersebut berasal dari inisiatif Al Zaitun sendiri. "Ini inisiatif Panji Gumilang,” katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement