REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN--Peternak sapi di Jawa Tengah mengeluhkan sulitnya akses untuk mendapat Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS). Menurut mereka perbankan belum memberikan tanggapan yang positif.
Menurut salah satu ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) peternak sapi, ada anggotanya yang sudah mengajukan KUPS sejak 2009 namun sampai saat ini belum disetujui. "Sampai sekarang belum ada perkembangan," katanya, Rabu (4/6).
Menurutnya, pihak perbankan belum memberi respon yang positif kepada jenis pembiayaan ini. Ia mengatakan jika pihak bank masih ragu untuk memberikan kredit.
Hal ini juga diutarakan oleh Ketua Dewan Persusuan Nasional (DPN), Teguh Boediyana. Menurutnya salah satu kendala peternak sapi daerah yaitu sulit mendapat pinjaman dari lembaga keuangan resmi seperti perbankan. "KUPS sebagai kebijakan setengah hati," kata Teguh.
Menjawab keluhan ini, Menteri Pertanian, Suswono mengaku telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk memberi kemudahan KUPS. Ia mengatakan saat ini aturan di perbankan kurang mendukung KUPS. "Hal ini karena sapi tidak dapat dijadikan agunan kredit,"kata Suswono.
Oleh sebab itu, Susmono mengatakan perlu mendatangkan bibit sapi perah unggul dari luar negeri. Sapi import ini dapat dimanfaatkan untuk inseminasi buatan sehingga diperoleh anakan yang juga unggul. "Populasi sapi perah harus ditambah," ujarnya.