Sabtu 04 Jun 2011 17:57 WIB
Gunung Dieng

Empat Seismograf Baru Dipasang di Gunung Dieng

Lokasi wisata Dieng saat kondisi normal
Lokasi wisata Dieng saat kondisi normal

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang alat pemantau gempa atau seismograf baru di empat lokasi di sekitar kawasan Gunung Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Sebelumnya, kami merencanakan pemasangan tiga seismograf di kawasan Gunung Dieng, namun akhirnya mendapat tambahan satu unit lagi dari pusat," kata Kepala PVMBG, Surono, di salah satu lokasi pemasangan seismograf di Desa Pasurenan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu.

Selain di Desa Pasurenan, seismograf juga dipasang di lembah Gunung Pangamun-amun, Dusun Sigebluk, dan di sekitar Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Desa Karangtengah.

Ia mengatakan, keempat seismograf yang dipasang itu dapat memberikan data sampai sejauh mana sebaran gempa bumi Gunung Dieng.

"Paling tidak bisa menunjukkan tekanan dibangun dari mana, walaupun sebelumnya peningkatan status menjadi siaga, lebih banyak didominasi gempa bumi dalam," ujarnya menjelaskan.

Selain itu, kata Surono, seismograf yang dipasang ini juga untuk mengetahui apakah ada migrasi dari sumber tekanan ke kawah-kawah lainnya di sekitar Gunung Dieng.

Terkait hal tersebut, Surono mengajak masyarakat untuk menjaga seluruh seismograf yang telah dipasang dari tindak kejahatan berupa pencurian.

"Mari kita jaga dan rawat bersama alat pemantau gempa demi kepentingan bersama," kata dia.

Sebelumnya, satu unit seismograf yang dipasang di lokasi objek wisata Dieng, Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, hilang dicuri.

Pencurian alat yang yang harganya mencapai Rp 300 juta tersebut, diketahui pada Jumat (3/6) pagi dan telah dilaporkan ke Kepolisian Sektor Kejajar agar bisa segera ditindaklanjuti.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement