REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA - Meski Status Siaga bagi Kawah Timbang di dataran tinggi Dieng sudah ditetapkan sejak Ahad (29/5) lalu, namun hingga Ahad (5/6), aktivitas kawah tersebut masih saja fluktuatif. Kadang naik, kadang turun. Bahkan erupsi freutik yang menjadi ciri khas erupsi kawah-kawah di Dieng, masih saja terjadi.
''Aktivitas Kawah Timbang masih fluktuatif. Karena itu, kita masih menerapkan status Siaga. Demikian juga, radius 1.000 meter dari kawah Timbang tidak boleh dimasuki manusia, juga masih berlaku,'' kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Dieng, Tunut Pujiharjo, Ahad (5/6).
Dia menyebutkan, pada Sabtu (4/6), kadar gas beracun CO2 di atas permukaan kawah Timbang dan sekitarnya, sempat turun menjadi 1,18 persen volume. Namun pada Ahad (5/6), kadar CO2 tersebut meningkat lagi menjadi 1,18 persen volume. Demikian juga, erupsi freutik dari Kawang Timbang masih sering terjadi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono, sebelumnya mengatakan erupsi kawah Timbang, sejauh ini telah terhadi berkali-kali sejak Ahad (29/5). Kata dia, erupsi kawah di dataran tinggi Dieng ini, jangan diartikan sama dengan erupsi pada gunung-gunung berapi lain, seperti misalnya Merapi.
Menurut Surono, erupsi freutik yang terjadi pada kawah-kawah di Dieng, tidak berupa suara gemuruh yang disertau lontaran lava pijar. Tapi ditandai dengan meluapnya lumpur ke bibir kawah, kemudian diikuti uap air, asap solfatara dan semburan gas beracun baik dari lokasi kawah maupun rekahan-rekahan tanah yang ada di sekitarnya.
Terkait dengan kondisi di Dieng ini, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, mendatangi pos pengamatan Gunung Dieng, Ahad (5/6). Dalam kesempatan itu, Taufik mendapat laporan bahwa belum semua kawah di Dataran Tinggi Dieng terpantau Pos Pengamatan karena keterbatasan alat.
Idealnya, di masing-masing kawah dipasang satu alat pemantau gempa atau seismograf. ''Nanti akan kami usulkan agar kementerian terkait melengkapi kebutuhan alat pemantau tersebut,'' kata Taufik.
Terkait ancaman gas beracun di sekitar Kawah Timbang, Taufik mengimbau agar warga tidak melanggar zona berbahaya radius 1.000 meter dari di Kawah Timbang. Ia juga mengingatkan warga supaya mengungsi dengan kesadaran, sehingga tidak perlu sampai dievakuasi paksa untuk menghindari ancaman gas beracun itu. ''Petugas perlu mendorong upaya preventif serta menggalakkan kesadaran warga agar tidak terancam bahaya,'' katanya.