REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengirimkan tim ahlinya untuk memantau penyebaran gas beracun di kawasan Kawah Timbang, di dataran tinggi Dieng. Tim yang diketuai Kepala Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM Sudibiyakto tersebut berangkat ke Dieng sejak, Selasa (7/6). Tim ini akan berada di Dieng selama tiga hari ke depan.
"Tim yang berangkat mulai hari ini beranggotakan 5 orang peneliti khususnya ahli manajemen bencana. Kita akan melakukan survei terhadap penyebaran gas beracun di kawasan Kawah Timbang," kata Sudibyakto, Selasa (7/6).
Menurutnya, tim yang dikirim ini akan melakukan pengukuran terhadap konsentrasi gas-gas beracun dan berbahaya dan memetakan sebaran gas berbahaya secara spasial dan temporal. Hal itu dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kondisi lingkungan terhadap sebaran gas berbahaya, serta memberikan alternatif dan upaya mitigasi untuk mengurangi risiko korban bencana.
"Yang juga tidak kalah penting adalah upaya alternatif untuk mitigasi dan pengurangan risiko korban bencana," katanya menambahkan.
Tim ini membawa alat-alat instrumentasi pengukur gas-gas berbahaya, peta rupabumi, GPS, citra satelit dan instrumentasi meteorologi untuk mengetahui arah dan kecepatan angin serta pola sebarannya.